Selamat Datang!!! Terima Kasih Atas Kunjungannya!!!

Jumat, 18 Mei 2012

SKK Pengawasan Kualitas Air

TUJUAN SKK Pengawasan Kualitas Air
  1. Golongan Siaga
    • Mengetahui pentignya dari tanda-tanda air bersih serta membedakannya dengan air kotor secara sederhana
    • Mengetahui penyakit yang disebabkan air kotor
    • Dapat mengangkat/mengambil air dengan tidak mengganggu kualitas air/mutu air.
  2. Golongan Penggalang
    • Dapat menjelaskan tentang pentignya air bersih dan tanda-tanda air bersih serta membedakannya dengan air kotor secara sederhana
    • Dapat menjelaskan penyakit yang disebabkan air kotor
    • Dapat menjelaskan cara mengangkat/mengambil air dengan tidak mengganggu kualitas air/mutu air.
    • Dapat menjelaskan cara memperoleh air yang baik secara fisik dan bakteriologis.
  3. Golongan Penegak dan Pandega
    • Dapat memberikan penyuluhan tentang pentignya air bersih dan tanda-tanda air bersih serta membedakannya dengan air kotor secara sederhana
    • Dapat memberikan penyuluhan tentang penyakit yang disebabkan air kotor
    • Dapat memberikan penyuluhan cara mengangkat/mengambil air dengan tidak mengganggu kualitas air/mutu air.
    • Dapat memberikan penyuluhan cara memperoleh air yang baik secara fisik dan bekteriologis.
    • Dapat memberikan penyuluhan cara memperoleh air bersih melalui proses kimia tertentu

MATERI SKK Pengawasan Kualitas Air
  1. Air Bersih
    1. Pentingnya Air Bersih
      Air bersih penting karena dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup di alam ini seperti manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Air kita pergunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya untuk mencuci, mandi, dll. Karena itu air tersbut harus bersih, agar tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit.
    2. Tanda-tanda Air Bersih
      Air yang bersih itu berasal dari :
      • Air sumur, air sumur pompa
      • Air Ledeng/kran
      • Air gunung, mata air, air danau dekat gunung
      • Air yang telah dimasak.

      Sedang tanda-tanda air yang bersih itu :
      • airnya berwarna bening, jernih, tidak keruh
      • rasa air tawar, tidak asam, asin, payau, dan tida sepet/kelat, dsb.
      • tidak berbau amis, anyir, atau busuk
      • airnya segar.

      Adapun tanda-tanda air kotor itu biasanya :
      • berwarna keruh, kotor, coklat, abu-abu, hitam, dll.
      • biasanya berbau amis, anyir/busuk, dsb.
      • banyak kotoran, sampah, daun-daunan, kaleng bekas dsb.
    3. Air yang baik secara fisik artinya kita memperoleh air dari sumber air ang baik dengan cara mengambil air dari :
      1. Air Tanah
        • diambil melalui sumur gali dengan memakai timba yang bersih atau dengan menggunakan pompa air
        • diambild ari sumur bor. Air Sumur bor biasaya jarang mengandung bibit-bibit penyakit
        • air yang dipakai untuk memancing agar pompa air dapat berjalan haruslah air yang bersih
        • air sumur, pada waktu banyak terjai penyakit muntah berak/kolera harus diberi bubuk kaporit agar kuman penyakitnya mati.
      2. Air Hujan
        • air hujan yang jatuh dari langit sebelum ditampung harus disaring dulu, dengan ijuk atau kain agar kotoran tidak ikut masuk ke dalam bak air.
        • air yang tekah disaring harus ditmpung ditempat yang bersih, seperti, tempayan, drum, bak semen, dsb. Tempat menampung air hujan harus memakai tutup.
        • air hujan yang telah ditampung diambil dengan timba atau kran yang bersih
        • air hujan yng dapt dibubuhi kapori, dan kapur tohor untuk membunuh kuman penyakit, dan menambah enaknya rasa air hujan.
      3. Air Ledeng
        • diambil dari kran umum, bak-bak umum atau Hydran Air yang telah disediakan oleh Perusahaan Air Minum pada tempat pemukiman
        • tidak boleh diambil dari pipa-pipa air yang dibocorkan
        • tidak boleh menyedot air dari pipa-pipa air dengan pompa air agar kotoran dari luar tidak tersedot (terhisap)
    4. Air yang baik secara bakteriologis adalah air yang mengalami proses : semua air, air ledeng, air danau, air hujan, ai pompa yang akan diminum atau membuat minuman/makanan, harus dimasak sampai mendidih agar kuman-kuman penyakit dan racun dan air bisa hilang atau mati, sehingga air aman untuk diminum.

  2. Pengambilan Air
    1. mengambil dari sumber yang baik seperti air sumur gali, air pompa, mata air, air gunung, dll
    2. Menjaga agar tempat dekat sumber air/mata air, sumur pompa, dll harus dipelihara dan dijaga agar tetap dan selalu bersih.
      Caranya :
      • tidak membuang kotoran-kotoran dan sampah dekat mata air, sumur dll.
      • jangan mandi terlalu dekat dengan sumur
      • ternak seperti ayam, kambing, kerbau tidak mengotori sumur, mata air, bak penampungan hujan
      • sumur harus mempunyai dinding, lantai sumur, bibir sumur, dan pagar.
      • air hujan yang dipakai/ditampung harus disaring
      • pohon sekeliling mata air jangan ditebang
    3. Air diangkat/diambil dengan alat-alat/benda yagn bersih dan benar seperti :
      • air sumur diambil dengan timba yang bersih atau dengan pompa air
      • air ledeng diambil dari kran-kran air yang telah disediakan
      • ember, tempayan, bak air untuk menampung dan menyimpan air harus bersih dan mempunyai penutup
      • ember, tempayan, bak air yang mempunyai sisa-sisa kotoran di dalamnya harus dibersihkan agar air yang ditampung/disimpan tidak ikut kotor.
      • gelas-gelas untuk minum juga harus bersih dan pakai tutup
      • air mentah yang akan diminum harus dimasak lebih dahulu.
    4. Cara pengambilan sample air.

      Sample (contoh) air yang akan diambil dibedakan untuk pemeriksaan kimia dan untuk pemeriksaan bibit-bibit/kuman-kuman penyakit yang terkandung dalam air.
      1. Untuk pemeriksaan kimia dan fisika
        • contoh air, diambil dari masing-masing sumber air seperti mata air, air
        • sampel air yang diambil untuk diperiksa, pada botol air harus diberi label atau keterangan tentang tanggal diambil, tempat sampel air diambil, maksud pemeriksa (pemeriksaan kimia lengkap atau sebagian, keadaan dan lingkungan sampel air.
        • terhadap air kran dan air pompa, air dipompa atau dikeluarkan dari kran selama 15 menit untuk membersihkan kotoran pada permukaan kran atau pompa. Kemudia setelah air itu dibuang, air yang baru ditampung dalam botol, jerigen, kantong, plastik, sebanyak 2 liter. Botol, jerigen, kantong plastik harus punya tutup.
        • terhadap air sumur, botol pengambil air diberi timah besi pemberat di pantat botolnya. Kemudian ditenggelamkan ke dalam sumur. Demikian pula terhadap mata air atau air danau.
        • setelah air siap diambil, diberi label, sampel air dikirm ke laboratorium perusahaan air minum, laboratorium Rumah Sakit atau laboratorium Dinas Kesehatan.
      2. Untuk pemeriksaan bibit-bibit penyakit/kuman penyakit
        • jumlah air yag diambil anatara 100ml-500ml
        • botol-botol yang dipergunkana untuk contoh aair harus bebas kuman atau steril dan pakai tutup yang juga steril.
        • kran-kran air, corong pompa harus dibuka (dikeluarkan airnya), lalu dipanasi dengan api spiritus antara 5 - 10 menit agar kuman-kuman pada mulut kran dan kran pompa mati.
        • setelah itu botol yang steril dimasukkan air yang akan diperiksa sebanyak 100ml - 500ml lalu tutup.
        • botol sampel yang telah diapaki dan telah berisi air serta ditutup diberi label/keterangan (tanggal pengambilan, tempat pengamiblan mata air (kran-sumur-air (pompa)
        • sampel air yang telah dimasukkan ke dalam botol sampel, ditutup dan diberi label harus segera dikirim ke laboratarium tempat pemeriksaan secepatnya. Tidak boleh lebih dari 12 jam - 24 jam dan untuk air limbah harus kurang 6 jam.
        • lalu dikirm ke laboratarium Rumah Sakit. Laboratarium Dinas Kesehatan atau Laboratarium Perusahaan Air Minum.
    5. Cara Memperoleh air bersih melalui proses Kimia (tertentu (kaporit, tawas, kapur, tohor)
      1. air yang keruh/kotor, diberi tawas (A12 SO4) agar kotoran halus yang mengambang dalam air dapat menggumpal menjadi butir kotoran yang lebih besar, dan mudah mengendap dan juga diberi kapur tohor {Ca (OC12)}
      2. air yang diberi tawas, dialirkan ke bak yang ada saringan kerikil, ijukm dan pasir agar kotorannya tersaring.
      3. air yang sudah disaring dialirkan ke dalam tempat pengampungan air bersih dan kemudian diberi bubuk kaporit, agar air yang sudah jernih itu kuman-lumnanya dapat mati/terbunuh.
        susunan tempat pembubuh kaporti ini, dilengkapi dengna lapisan arang batok kelapa agar bau dalam air yang telah disaring dan bau kaporit dapat dihilangkan atau berkurang dan diberi pula lapisan ijuk agar kotoran sisa dapat lebih tersaring.
      4. air yang telah sidaring, diberi kaporit berait telah bersih dan dapat dipergunakan untuk mandi, mencuci, dll. Terapi untuk minum air tersebut harus dimasak.
      5. ukuran bahan kimia yang diperlukan adalah untuk volume 20 liter dibutuhkan :
        • tawas = 4 gram
        • kapur tohor = 4 gram
        • kaporit = 0,2 mg
      6. air yang diberi kapur tohor dan tawas dibiarkan selama 5 - 10 menit
    6. syarat kualitas air dan kualitas air yang baik secara fisik.
      1. Syarat Fisik
        • tidak berwarna, artinya air itu jernih, bening dan tidak keruh/kotor
        • tidak berasa, artinya air itu tidak asin, asam, payau, sepet/kelat,dsb
        • air tersebut segar artinya suhu air tersebut tidak melebihi suhu udara luar.
        • tidak berbau artinya air tersebut tidak berbau amis, anyir,busuk, menyengat, dll.
      2. Syarat Kimia :
        • tidak mengandung bahan-bahana] kimia beracun seperti timah hitam (Pb), air Raksa (Hg)
        • kadar kimia unsur-unsur lain seperti besi (Fe), Mangan (Mg) dan lainnya tidak melebihi syarat yang telah ditetapkan.
        • derajat keasaman air harus normal tidak boleh terlalu asam atau terlalu basa. Tanda derajat keasaman itu ditandai denan pH (yang baik adalah 6,5-8p pm).
        • tidak mengandung racun seperti bekas racun tikus, nyamuk, pestisida, dll.
      3. Syarat Bakteriologis :

        Tidak mengandumg bibit penyakit seperti bibit penyakit kolera, tipus, disentri, kencing tikus, dll.

      Cara membedakan kualitas air yang baik secara fisik :
      1. warna jernih dan bening : dapat ditentukan dengan melihat dasar tempat air ditampung
      2. tidak berbau : dilakukan dengan menciumnya.
      3. rasa air tawar : dirsai melalui mulut atau dicicipi dengan ujung lidah
      4. air segar : dirasakan dengan tangan dan mulut

  3. Pemeriksaan Air
    1. Dengan alat yang sederhana :
      1. Kekeruhan
        • air dimasukkan ke dalam gelas atau tabung yang bening, warna air keruh dan warna gelas yang putih dan ebing tampak berbeda
        • kalau dalam kolam air atau bak mandi, diberi pecahan piring yang berwarna putih di dasar kolam, apabila pecahan piring yang ada di dasar kolam/bak yang berisi air terlihat dengan jelas berarti air itu jernih.
      2. Rasa :
        Dapat dicicipi melalui lidah kita, apakah terasa asam, asin, pahit, payau, kelat, tawar, dsb.
      3. Bau :
        Dapat diketahui melalui indera penciuman kita, apakah amis, anyir, atau bau busuk, pada tempat air dtampung.
      4. Kesadahan atau air yang lemak :
        Dapat diketahui apakah air tersebut kalau dipakai mandi terasa licin, atau mengeluarkan busa atau tidak. Kalau air itu licin atau tidak berbusa kena sabun berarti air itu sadah, artinya banyak mengandung kapur.

        Selain itu, Air yang tidak berbusa atau tidak berbuih tersebut juga bisa disebabkan karena mengandung zat kimia tertentu seperti Garam Kalsium (Zat Kapur), atau Garam Magnesium (Zat Mesiu) dalam kadar yang berlebihan. Biasanya dinyatakan dalam derajat jerman (75 derajat jerman). Cara menghilangkannya :
        • dipanaskan/dimasak (untuk garam calcium dan Mg )
        • disemprotkan ke udara agar kontak dengan udara
        • disaring dengan pasir dan pengolahan tertentu.
    2. Pemeriksaan pH air :
      1. Dengan komperator
        • Sediakan komperator dengan yang mempunyai 2 (dua) tabung
        • isikan tabung pertama dengan air yang akan diperiksa dan bubuhi zat penunjuk seperti Ortolidine, Brom, thimal Blue dan Phenol Red
        • isikan tabung kedua dengan air yang sama tetapi tidak dibubuhi bahan yang disebut diatas
        • kadua tabung dimasukkan ke dalam tempat pada komperator dan perhatikan perbedaan warna menurut nomor (angka) yang ditunjukkan pada kedudukan wrna penduga yang sama.
      2. Menaikkan pH air
        • memberikan kapur tohor atau
        • diberi abu dapur, abu gosok atau sekam yang telah dibakar
          Jumlahnya menurut banyaknya air atau menurut kadar ph-nya. Misalnya untuk pH air ..... Untuk Volume air 1 m3, diberi tohor sebanyak ... gram.

  4. Penyakit yang Disebabkan Air Kotor
    Di dalam air bibit-bibit penyakit dapat hidup. Air juga dapat membawa bibit-bibit penyakit maupun bibit serangga, seperti nyamuk, lalat, sebagainya. Oleh karena itu, macam-macam penyakit itu :
    • penyakit kulit seperti gatal, kutu air, kudisan kran, air pompa, air sumur sebanyak 2 (dus) liter. Diamsukkan ke dalam botol dan kantong air yang bersih.
    • air yang diambil contoh (sampelnya) tidak boleh disimpna lebih dari 72 jam sejka diambil s/d diperiksa di laboratarium pemeriksaan air.
    • penyakit disentri, muntah berak, kolera, mencret typus.
    • penyakit cacing Schitoma
    • p

0 komentar:

Posting Komentar

Harap Tinggalkan Komentar Untuk Membantu Kami Mengembangkan Blog Ini....