Selamat Datang!!! Terima Kasih Atas Kunjungannya!!!

Jumat, 18 Mei 2012

SKK BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

From https://picasaweb.google.com/106196271371747728137/05KridaBinaObat?authuser=0&authkey=Gv1sRgCPaBttiY_Mf15gE&feat=embedwebsite

TUJUAN SKK BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

Golongan Siaga:
  1. Mengetahui bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak
  2. Mengetahui zat pewarna dan bahan alam yang biasa digunakan untuk makanan.
  3. Mengetahui arti kadaluarsa yang tercantum pada makanan kaleng atau susu dalam karton.
  4. Dapat membuat makanan/minuman yang tidak membahayakan kesehatan
  5. Dapat menjelaskan kepada teman-temannya untuk tidak menggunakan zat warna yang tidak boleh digunakan.
Golongan Penggalang :
  1. Menjelaskan TKK golongan Siaga
  2. Menjelaskan bahan yang berbahaya bagi kesehatan
  3. Menjelaskan bentuk rupa penyebab kerusakan makanan kaleng
  4. Menjelaskan sedikitnya 2 macam zat warna dari bahan alam dan sintetis yang boleh digunakan untuk makanan
Golongan Penegak:
  1. Menjelaskan TKK Penggalang
  2. Mengerti akibat penggunaan zat pewarna sintetis yang membahayakan kesehatan apabila digunakan dalam makanan
  3. Mengerti maksud penggunaan pemanis
  4. Dapat menunjukkan kadaluarsa pada kaleng makana/minuman
Golongan Pandega:
  1. Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok Pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan berbahaya bagi kesehatan, bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak dan penggunaan zat pewarna dari bahan sintetis serta bahayanya.
  2. Telah melatih seorang Pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.
  3. Mengetahui peraturan Pemerinntah tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.
MATERI SKK BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN
GOLONGAN SIAGA
  1. Mengerti bentuk dan rupa makanan kalengan yang rusak
    Makanan yang kita makan sehari-hari berasal dari bahan makanan nabati dan hewani. Kecuali untuk lalap, semua makanan pada umumnya dimasak dan habis dimakan pada hari itu juga. Oleh karenanya, pada waktu pengolahannya, tidak perlu ditambah bahan pengawet yang berupa zat kimia. Lain halnya dengan bahan makanan yang diawetkan, seperti makanan dalam kaleng. Untuk makanan seperti ini, perlu ditambah bahan pengawet, agar makanan tersebut tidak cepat membusuk. Pembusukan terjadi oleh karena dalam makanan tersebut terdapat bakteri yang tidak mati pada waktu bahan makanan tersebut dimasak atau bahan pengawetnya tidak cukup, sehingga terjadi pembusukan.
    Pada waktu terjadi pembusukan, timbul gas yang makin lama makin banyak, sehingga bentuk kalengnya menggelembung. Oleh karenanya, pada waktu membeli makanan kaleng, perlu diperhatikan bentuk kalengnya, apakah menggelembung atau tidak. Bila kalengnya dibuka, maka akan terlihat gelembung gas, bentuk makanan tidak utuh dan tercium bau yang tidak enak.

  2. Mengerti zat warna dari bahan alam yang biasa digunakan untuk makanan
    Makanan yang sehat adalah makanan yang bergizi dan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan-bahan yang berasal dari alam pada umumnya adalah bahan makanan yang sudah lama dikenal oleh nenek moyang kita dan nyata-nyata tidak berbahaya.
    Agar supaya makanan tersebut menarik dan menimbulkan selera perlu ditambahakan warna yang dapat merangsang selera makanan. Pada saat ini banyak zat pewarna yang diperjual belikan yang ditambahkan pada makanan. Zat warna tersebut adalah zat kimia dengan warna-warni yang menarik warna merah, kuning, hijau, ungu dan sebagainya. Sayangnya, beberapa bahan kimia tersebut tidak dimaksudkan untuk makanan, tetapi untuk keperluan lain, seperti untuk mewarnai kain, cat atau kertas.
    Apabila zat warna tersebut ditambahkan pada makanan dan orang yang memakannya dalam jangka waktu yang lama, akan timbul penyakit yang membahayakan, anatara lain kanker.
    Oleh karenaya, dianjurkan untuk menggunakan zat warna yang berasal dari alam, seperti:
    • Caramel
    • Gula yang digosokkan coklat
    • Daun suji
    • Daun pandan kunyit
    • Dan lain-lain ditumbuk, ditambah air dan diambil perasanya.
  3. Mengerti kadaluarsa yang tercantum padab makanan/minuman kaleng atau minuman/susu dalam karton
    Makanan/minuman yang mengandung susu, makanan bayi, pada penyimpanan yang lama dan suhu yang tinggi, dapat mengalami penurunan mutu, sehingga makanan tersebut tidak dapat digunakan lagi. Untuk mengetahui apakah makanan tersebut masih baik atau tidak, erlu dilihat tanggal kadaluarsanya yang tercantum pada etiket atau wadah makanan tersebut. Tanggal dalursa menunjukkan bahwa sejak tanggal tersebut, makanan tidak boleh digunakan lagi, sebab tidak ada jaminan, bahwa makanan tersebut masih baik dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
    Sebagai contoh:
    0.3.07.85, berarti bahwa sejak tanggal 3 Juli 1985 makanan tersebut harus dibuang dan tidak boleh digunakan lagi.
Golongan Penggalang, Penegak dan Pandega
  1. Bahan yang dimakan/diminum membahayakan kesehatan adalah:
    • Makanan yang sudah daluwarsa
    • Makanan yang ada dalam kaleng yang sudah menggelembung
    • Makanan yang mengandung zat warna yang bukan untuk makanan
    • Makanan yang mengandung pemanis buatan
  2. Zat warna kimia/sintetis yang dapat digunakan dalam makanan adalah antara lain:
    • Allura-FDC.RED.No.40
    • Erifrosine-FDC Red No. 3
    • Ponceau SX-FDC Red. No. 4
    • Indigotine-FDC Blue No. 2
    • Tartazine-FDC Yellow No. 5
    • Itanium dioksida-C1. Pigment White 6.

    Zat warna sintetik yang dapat digunakan adalah yang telah terdaftar pada Departemen Kesehatan. Apabila zat warna tersebut belum/tidak terdaftar kemungkinan zat tersebut adalah bahan-bahan yang berbahaya bila dimakan.
  3. Kita sudah lama mengenal dan menggunakan bahan pemanis dalam makanan seperti gula pasir, gula aren, gula merah atau gula tebu.
    pada saat ini banyak beredar bahan pemanis yang disebut biang gula, sari gula, sari manis dan sebagainya. Pemanis ini dibuat dari bahan kimia, oleh karenaya dinamakan pemanis buatan. Rasanya jauh lebih manis dari gula, tetapi berbeda dengan gula, zat pemanis ini tidak mempunyai nilai gizi.
    Penggunaan zat pemanis dalam makanan tidak perlu banyak, karena rasanya sangat manis. Karena pemakaiannya sedikit maka harganya jauh lebih murah dari gula. Pemanis buatan walau harganya murah, tetapi bermanfaat bagi manusia, karena tidak mempunyai nilai gizi. Zat ini sebetulnya hanya tepat bagi orang yang sakit kencing manis dan orang yang badannya terlalu gemuk.
    Jumlah pemanis buatan yang boleh dimakanpun ada batasnya ialah 11 mg/kg berat badan. Pemanis buatan yang digunakan tanpa batas, dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
  4. Makanan dan minuman yang tidak membahayakan kesehatan adalah yang terbuat dari bahan-bahan yang dari alam. Dengan demikian dapat dihindarkan penggunaan bahan-bahan kimiawi, seperti zat ewarna buatan dan sebagainya.
    Apabila akan menggunakan bahan-bahan yang serupa zat kimia haruslah digunakan bahan yang sudah terdaftar pada Departemen Kesehatan, yang menggunakan Nomor MD.
    Peraturan-peraturan tentang bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan dapat diperoleh dari Kantor Depaertemen Kesehatan di Ibukota Kabupaten. Dengan mengetahui bahan-bahan berbahay, serta akibat yang dapat ditimbulkannya, dapatlah dihindari pemakaian bahan-bahan yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan di kelak kemudian hari.

0 komentar:

Posting Komentar

Harap Tinggalkan Komentar Untuk Membantu Kami Mengembangkan Blog Ini....